Menggambar pola bisa dimulai dari pola belakang terlebih dahulu. Yukk, simak penjelasannya di bawah ini :
- A – B = ½ ukuran lingkar badan.
- A – C = ¼ lingkar badan ditambah 1 cm.
- B – B1 = 1,5 cm.
- B1 – D = ukuran panjang punggung, buat garis horizontal ketitik E.
- B – B2 = 1/6 lingkar leher ditambah 1 cm.
- Hubungkan titik B1 dengan B2 seperti gambar (leher belakang).
- C – C1 = 5 cm, hubungkan ke titik B2 dengan garis putus-putus (garis bantu).
- B2 dipindahkan ukuran panjang bahu melalui garis bantu diberi nama titik B3
- B3 – B4 = 1 cm, samakan ukuran B2 ke B4 dan dihubungkan dengan garis tegas.
- B1 – G = ½ panjang punggung ditambah 1 cm, buat garis horizontal kekiri dan beri nama titik H.
- B1 – G1 = 9 cm.
- G1 – F1 = ½ lebar punggung (buat garis batas lebar punggung).
- Bentuk garis lingkar kerung lengan belakang mulai dari titik B4 menuju F1 terus ke F seperti gambar.
- D – D1 = ¼ ukuran lingkar pinggang ditambah 3 cm (besar lipit kup) dikurang 1 cm.
- D – D2 = 1/10 lingkar pinggang.
- D2 – D3 = 3 cm (besar lipit kup).
- Dari D2 dan D3 dibagi 2, dibuat garis putus-putus sampai kegaris badan (G dan H) diukur 3 cm kebawah, dihubungkan dengan titik
- D2 dan D3 menjadi lipit kup.
- D – D1 = ¼ ukuran lingkar pinggang ditambah 3 cm.
- D1 dihubungkan dengan F, menjadi garis sisi badan bagian belakang.
Keterangan Pola Bagian Depan
- A – A1 = 1/6 lingkar leher ditambah 1 cm.
- A – A2 = 1/6 lingkar leher ditambah 1,5 cm.
- Hubungkan titik A1 dengan A2 seperti gambar (garis leher pola muka).
- A1 – C2 = ukuran panjang bahu.
- A2 – A3 = 5 cm.
- A3 – F2 = ½ lebar muka.
- Hubungka titik C2 ke F2 terus ke F seperti gambar (lingkar kerung lengan bagian muka).
- E – E1 = 2 cm (sama besarnya dengan ukuran kup sisi).
- E1 – E4 = ¼ lingkar pinggang ditambah 4 cm (3 cm besar lipit kup
- dan 1 cm untuk membedakan pola muka dengan belakang).
- E1 – E2 = 1/10 lingkar pinggang.
- E2 – E3 = 3 cm (besar lipit kup).
- E2 dan E3 dibagi dua dibuat garis putus-putus sampai ke garis tengah bahu.
- A2 – J = ukuran tinggi dada.
- Dari J dibuat garis sampai ke J1.
- J1 – J2 = 2 cm, lalu dihubungkan dengan titik E2 dan E3 membentuk lipit kup.
- F – I = 9 cm, lalu dihubungkan dengan garis putus-putus ke titik J1.
- J1 – K = 2 cm.
- Dari I ke I1 dan I2 diukur masing-masing 1 cm, lalu hubungkan dengan titik K.
- I1 – K = I2 – K, yang dijadikan patokan panjang adalah ukuran I1 ke K.
- E4 dihubungkan dengan I2 dan titik I1 dengan F, menjadi garis sisi badan bagian muka.
Ukuran pola lengan :
1). Lingkar kerung lengan = 40 cm (diukur dari pola badan)
2). Tinggi puncak lengan = 12 cm
3). Panjang lengan = 24 cm
Keterangan :
- A – B = panjang lengan.
- A – C = ukuran tinggi puncak lengan, buat garis sampai ke titik D dan E, setelah diukur dari titik A ½ lingkar kerung lengan yang ukurannya bertemu dengan garis dari tititk C.
- Buat garis putus-putus (garis bantu) dari A ke D dan dari A ke E.
- Garis bantu dari A ke D dan A ke E dibagi tiga. 1/3 dari A ke D diberi titik A1 dan dari A ke E dinamakan titik A2.
- A1 – A4 = A2 – A3 = 1,5 cm.
- Titik D1 = 1/3 D – A
- D ke D1 dibagi dua dinamakan titik D2.
- D2 – D3 = 0,5 cm.
- Hubungkan A dengan A4 dengan D1, D3 dan D seperti gambar (lingkar kerung lengan bagian muka).
- Hubungkan A dengan A3 dan E seperti gambar (lingkar kerung lengan bagian belakang).
- G – G1 = E1 – E2 = 1,5 cm.
- Hubungkan E dengan E2 (sisi lengan bagian belakang), dan D dengan G seperti gambar (sisi lengan bagian muka)
Selamat mencoba ….