Batik jumputan adalah salah satu jenis batik yang menggunakan teknik jumputan untuk membuat motifnya. Jumputan merupakan teknik yang digunakan untuk membuat motif batik dengan cara mengikat kain secara kencang, lalu dicelupkan pada pewarna pakaian.
Batik jumputan juga kerap disebut dengan batik ikat celup, karena proses pembuatannya dengan mengikat dan mencelupkan kain ke dalam pewarna. Kain batik jumputan kini telah banyak beredar di pasaran.
Teknik pembuatan batik jumputan tidak sesulit apa yang dipikirkan banyak orang. Pembuatan batik jumputan tidak memerlukan ruang yang besar, peralatan modern, ataupun bahan-bahan yang mahal. Pengerjaannya dapat dilakukan di rumah, akan tetapi tetap diperlukan keterampilan khusus.
Proses pembuatan batik jumputan berbeda dengan batik tulis maupun batik cap. Berikut ini akan dijelaskan tentang cara membuat batik jumputan, lengkap dengan alat dan bahan yang diperlukan.
Bahan Pembuatan Batik Jumputan
- Kain mori prima, blaco, atau primisima
- Pewarna dan penguatnya dalam satu kemasan, bisa menggunakan wenter atau wantex
- 2 liter air untuk satu kemasaan pewarna
- 2 sendok makan garam
- Cuka secukupnya
Alat Pembuatan Batik Jumputan
- Kelereng, batu, atau uang koin
- Karet gelang
- Kompor
- Panci
- Sendok kayu yang digunakan untuk mengaduk
- Ember
Langkah-Langkah Pembuatan Batik Jumputan
- Ikatlah bagian-bagian kain yang diinginkan.
- Siapkan kompor, masukkan 2 liter air ke dalam panci lalu masak hingga mendidih.
- Masukkan zat pewarna ke dalam air yang mendidih, tambahkan 2 sendok teh garam, lalu aduk hingga rata.
- Celup kain yang sudah diikat-ikat ke dalam air dingin, lalu diperas. Setelah itu, masukkan ke dalam larutan wantek sampai terbenam seluruhnya.
- Gunakan dua bilah kayu untuk memutar-mutar kain dalam larutan sampai warnanya merata.
- Biarkan kain tetap dalam larutan kira-kira satu jam, kemudian angkat, dinginkan, dan cuci sampai bersih.
- Buka ikatan, jemur di tempat teduh sampai kering lalu rapikan.
- Meskipun pewarna buatan (sintesis) dinilai lebih praktis dalam pembuatan batik jumputan, terdapat pewarna alami yang juga tidak kalah menarik untuk digunakan sebagai pewarna batik jumputan.
- Contoh pewarna alami yang kerap digunakan adalah buah dan kulit pohon tarum yang menghasilkan warna biru, pohon saga yang menghasilkan warna cokelat, serta getah pohon pisang, getah daun sirih, dan air teh basi juga dapat dijadikan sebagai pewarna.
Selamat mencoba 🙂