Kain satin adalah salah satu jenis produk tekstil yang sangat populer di Indonesia. Berbagai macam busana maupun aksesori dari bahan satin bisa dijumpai dengan mudah di mana saja, dari yang murah meriah hingga yang super mahal.
Mengapa harganya bisa sangat bervariasi? Jawabannya, karena satin memiliki banyak jenis dengan kualitas yang berbeda pula. Tulisan ini akan mengulas jenis-jenis satin yang ada di Indonesia, ciri-cirinya, dan cara memilih kain satin yang tepat.
Tenun satin berasal dari Kota Zayton atau Zaitun di Cina, yang kemudian diekspor ke berbagai belahan dunia. Pada mulanya, satin hanya dibuat dari benang sutra. Keindahan kain ini membuat Italia melakukan impor besar-besaran selama abad ke-12 dan ke-13.
Penggunaan benang sutra dan penenunan secara tradisional membuat kain satin menjadi sangat mahal. Di Italia, bahan satin hanya dikenakan oleh kalangan bangsawan.
Namun, berkat penemuan alat tenun listrik pada masa revolusi industri, kain satin bisa diproduksi secara massal dan lebih murah.
Bahan satin memiliki banyak kelebihan, terutama jika dibuat menjadi pakaian, antara lain :
- Permukaan yang mengilap membuat busana dari satin terlihat glamor, mewah, dan feminin.
- Saat menyentuh kulit, permukaan satin terasa halus dan lembut sehingga nyaman saat dikenakan.
- Saat ini, kain satin diproduksi dengan beragam jenis sehingga Anda bisa memilih yang paling sesuai dengan gaya yang ingin ditampilkan dan tentu saja budget.
Cara merawat kain satin relatif kurang lebih sama dengan cara merawat bahan wollycrepe. Selalu cuci busana satin dengan tangan, gunakan air dingin dan detergen lembut. Pakaian satin cukup dikeringkan dengan cara diangin-anginkan dan saat menyetrika, gunakan suhu yang tidak terlalu panas.
Adapun macam jenis kain satin antara lain :
A. Satin Duchesse (Satin Bridal)
Kain ini disebut satin duchesse (bangsawan) karena sering digunakan untuk membuat gaun pengantin mewah layaknya seorang bangsawan. Sifat bahan ini agak berat dan kaku.

B. Satin Faconne (Satin Jacquard)
Memiliki berat dan kualitas bervariasi, kain ini lebih lembut dibanding duchesse. Biasanya, satin faconne memiliki motif, seperti garis-garis, paisley, atau lainnya.

C. Satin Slipper
Satin slipper sering digunakan untuk membuat sepatu balet. Ciri khasnya adalah kainnya cukup unik dan bisa dicelup.

D. Satin Delustered
Berbeda dari jenis lainnya, satin delustered atau peau de soie tidak berkilau dan memiliki tekstur yang ringan.

E. Satin Damask
Keunggulan kain ini adalah adanya pola-pola rumit nan indah, selain karena dibuat dari sutra dan memiliki pola timbul dari bahan velvet.

F. Satin Cloth
Karena diproses dari wol Perancis yang ditenun dengan teknik satin, kain ini disebut juga satin de laine atau “satin wol”. Bahannya kuat, awet, dan bercahaya.

G. Satin Kahatex
Karena sifatnya sedikit kaku dan tebal, satin kahatex lebih tepat digunakan untuk dekorasi furnitur, hiasan, atau aksesori.

H. Satin Silk (Satin Sutra)
Berharga relatif murah, kain ini sangat lembut, tipis, dan dingin. Warna-warninya pun sangat beragam dan biasanya berjenis doff.

I. Satin Velvet (Double Satin)
Karena dibuat dari kombinasi bahan-bahan kaos, satin velvet dua kali lebih tebal dari satin biasa dengan karakter jatuh dan berat.

J. Satin Roberto Cavali
Inilah jenis satin yang paling mahal dan dibuat dari dua bahan, yaitu satin silk dan double hycon. Selain jatuh, tebal, dan menyerap keringat, dua sisi kain ini memiliki warna sejenis, tetapi sedikit berbeda.

Semoga bermanfaat 🙂