Kain Embos
Merupakan jenis batik yang memiliki gambar atau motif yang dibuat pada permukaan kain melalui aplikasi suhu serta tekanan. Embos biasanya digunakan dalam dunia percetakan, ialah sebuah efek timbul yang bisa membuat kain atau kertas menjadi terlihat tiga dimensi pada beberapa titik yang diberi embos.
Ciri – ciri kain embos :
Bahannya terbuat dari katun.
Warna pada motif tersebut mengikuti warna dasar kain.
Terdapat efek atau kesan timbul dari batik embos tersebut.

Printing
Merupakan salah satu teknik pencetakan warna pada kain, yang di awali dengan pengaplikasian tinta sublim ke atas kertas. Teknik sublim seperti ini sudah cukup lama diterapkan, tetapi masih sebatas di dunia printing kain saja.
Sebetulnya teknik print kain sekilas mirip dengan sablon kain biasa. Hanya saja cara kerjanya, printing sublim membutuhkan kertas sebagai media untuk pemberian tinta sublim sebelum dicetak di kain. Tinta yang digunakannya yaitu tinta disperse. Tinta ini hanya bisa digunakan pada kain berbahan polyester. Tinta tersebut akan menghasilkan warna yang terang dan maksimal, tinta sublim yang diberikan pada kain polyester akan meresap dengan sempurna dan juga permanen. Namun akan berbeda hasilnya jika diterapkan pada bahan kain seperti cotton.
Untuk hasil yang optimal, kertas yang dipakai sebagai lapisan bukan hanya sembarang kertas, namun kertas yang memang mempunyai lapisan khusus untuk sublimasi, yaitu sublimation paper. Sedangkan penggunaan pada jenis kertas lainnya tidak akan bisa optimal hasilnya. Berbeda dengan teknik sablon seperti plastisol ataupun rubber yang langsung di cetak pada bahan kain.

Batik
Merupakan kain yang dilukis dengan cairan lilin malam menggunakan alat bernama canting sehingga di atas kain tersebut terdapat lukisan bernilai seni tinggi. Kain batik memiliki karakteristik yang unik dan tidak dimiliki oleh jenis kain lainnya. Berikut ini adalah ciri-ciri batik secara umum, antara lain :
Batik Tradisional :
- Memiliki corak dengan makna simbolik.
- Corak batik terdapat variasi hias motif ular, pagoda, geometris, serta barong.
- Warna batik cendrung gelap (coklat kehitaman, warna hitam) dan putih.
- Umumnya motif batik memiliki ciri khas daerah asalnya.
Batik Modern :
- Corak pada batik tidak mengandung makna khusus.
- Corak batik biasanya berbentuk tumbuhan, rangkaian bunga, dan lain-lain.
- Warna batik cenderung bebas (biru, merah, ungu, dan lain-lain).

Proses pembuatan batik :
A. Pencucian mori
Tahap ini berguna untuk menghilangkan kanji, dilanjutkan dengan pengloyoran (memasukkan kain ke minyak jarak/minyak kacang dalam abu merang/londo agar kain menjadi lemas), dan daya serap terhadap zat warna lebih tinggi. Agar susunan benang tetap baik, kain dikanji kemudian dijemur, selanjutnya dilakukan pengeplongan (kain mori dipalu untuk menghaluskan lapisan kain agar mudah dibatik).
B. Nyorek/mola
Yakni membuat pola di atas kain dengan cara meniru pola yang sudah ada (ngeblat). Contoh pola biasanya dibuat di atas kertas dan kemudian dijiplak sesuai pola di atas kain. Proses ini bisa dilakukan dengan membuat pola di atas kain langsung dengan canthing maupun dengan menggunakan pensil. Agar proses pewarnaan bisa berhasil dengan bagus atau tidak pecah, perlu mengulang batikan di kain sebaliknya. Proses ini disebut gagangi.
C. Membatik/nyanting
Menorehkan malam batik ke kain mori yang dimulai dengan nglowong (menggambar garis luar pola dan isenisen). Di dalam proses isen-isen terdapat istilah nyecek yaitu membuat isian di dalam pola yang sudah dibuat, misalnya titiktitik. Ada pula istilah nruntum yang hampir sama dengan isenisen namun lebih rumit. Lalu dilanjutkan dengan nembok (mengeblok bagian pola yang tidak akan diwarnai atau akan diwarnai dengan warna yang lain).

D. Medel
Pencelupan kain yang sudah dibatik ke cairan warna secara berulang kali hingga mendapatkan warna yang dikehendaki.
E. Ngerok dan nggirah
Malam pada kain mori dikerok dengan lempengan logam dan dibilas dengan air bersih, kemudian diangin-anginkan hingga kering.
F. Mbironi
Menutup warna biru dengan isen pola berupa cecek atau titik dengan malam.
G. Nyoga
Pencelupan kain untuk memberi warna coklat pada bagian-bagian yang tidak ditutup malam.
H. Nglorot
Melepaskan malam dengan memasukkan kain ke dalam air mendidih yang sudah dicampuri bahan untuk mempermudah lepasnya lilin. Kemudian dibilas dengan air bersih dan diangin-anginkan.
